Akhir dan Awal Tantangan Baru

Solo – Satu per satu tugas yang diemban selama berada di Jakarta berakhir. Dimulai pada tahun 2010, di JK LPK (Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen). Lembaga ini merupakan LSM Kristen yang bekerja dan melayani di “akar rumput”, yang tersebar di seluruh tanah air. Jumlah LPK yang berhimpun dalam Jejaring ini sebanyak 400. Setiap 3 tahun dilaksanakan Konsultasi Nasional (Konas). Pada acara itu antara lain dilaksanakan perubahan dan pergantian Kelompok Kerja (Pokja). Ini term yang digunakan kepada person yang memimpin JK LPK. Pada tahun 2007 di Konas Ambon, saya dipercaya sebagai salah satu dari Pokja, sebagai Ketua. Saya mengakhiri tugas tersebut pada tahun 2010 dalam Konas di TMII Jakarta.

Pada akhir 2011, saya mempersiapkan penyelesaian tugas di Pelkesi (Persekutuan Pelayanan Kristen Untuk Kesehatan di Indonesia). Baru selesai sejalan dengan berakhirnya penugasan dari Yakkum (Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum) yang berpusat di Solo pada akhir Maret. Pelkesi antara lain memfasilitasi 75 rumah sakit Kristen di seluruh tanah air. Yakkum menugaskan saya di Pelkesi selama 8 tahun sebagai Direktur Eksekutif, yang memiliki wewenang memimpin dan mewakili Board sehari-hari. Penugasan ini adalah bentuk aksi dari prinsip dan nilai organisasi Pelkesi “sharing of resources”. Yakkum berbagi resources, antara lain penugasan saya di Pelkesi. Saya mengakhiri tugas di Pelkesi pada tanggal 31 Maret 2012.

Selama melaksanakan tugas di Pelkesi, saya tinggal di Jakarta, tetapi keluarga tetap di Solo. Dengan tinggal di Jakarta saya memiliki kesempatan berinteraksi dengan kawan-kawan ketika mahasiswa. Saya juga memiliki waktu untuk membangun jejaring dan berkomunikasi dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan dengan bidang pekerjaan di Pelkesi, maupun dengan aktivis LSM, gereja dan GMKI (termasuk senior). Sekali seminggu atau paling terlambat 2 Minggu sekali, pulang ke Solo. Ini adalah kegiatan rutin selama 8 tahun tinggal di Jakarta.

Tugas terakhir yang diselesaikan adalah Perkumpulan Senior GMKI. Selama 1 1/2 tahun saya melaksanakan tugas sebagai Sekretaris Jenderal Perkumpulan ini, yang dideklarasikan pada tahun 2010 di Makassar di dalam Temu Nasional Senior, dan dikukuhkan dalam Kongres GMKI yang juga dilaksanakan hampir bersamaan waktunya, di tempat berbeda, di Makassar. Pada Pertemuan Raya Perkumpulan Senior GMKI, yang dilaksanakan pada tanggal 18-20 Mei di Hotel Mercure Ancol Jakarta, tugas ini saya akhiri. Walaupun formatur dan sebagian peserta pada saat itu meminta saya untuk melanjutkan kepemimpinan pada posisi dan fungsi tersebut, tetapi saya tidak bersedia. Karena saya tinggal di Solo dan memulai pekerjaan “baru” di Yakkum, yang tentunya membutuhkan waktu dan pikiran yang banyak, di samping jarak yang cukup jauh ke Jakarta. Tidak realistis dan rasional memimpin organisasi Perkumpulan yang baru saja dideklarasikan dari “jauh”. Perkumpulan ini membutuhkan pengurus yang bisa dihubungi dan datang setiap waktu ke sekretariat, atau penugasan lain karena jejaring yang sudah dibangun sudah banyak.

Masih ada tugas lain lagi pada level nasional, yaitu Country Coordinating Mechanism (CCM) yang mengelola dan memfasilitasi dana hibah Global Fund untuk penyakit AIDS, TBC dan Malaria. Tugas lain adalah Ketua SC Munas Pelkesi yang dilaksanakan pada tahun 2013. Kedua tugas ini tidak terlalu menyita waktu, di samping karena para personel mitra tim profesional. Visi dan misi jelas, sehingga perdebatan hampir tidak ada kecuali diskusi intensif, yang bisa diselesaikan dalam waktu 2 jam pertemuan. Disaing itu, kedua lembaga ini juga didukung oleh staf sekretariat yang mumpuni dengan fasilitas yang memadai. (***)

    • Jesicha Helena
    • May 23rd, 2012

    tetap semangat dalam pelayanan bang, walaupun jarak sudah jauh tapi hubungan kekeluargaan di “Rumah Biru” kita akan tetap terhubung. Tuhan Yesus memberkati….

    • Chika, betul. Kita dipanggil keluar, menjadi garam dan terang. Kawan-kawan, baik di cabang maupun senior di Solo dan Yogyakarta, adalah bagian pelayanan dalam “rumah biru”. Tidak ada yang mustahil untuk diselesaikan bila dilaksanakan dengan kesungguhan hati. Gbu.

  1. No trackbacks yet.

Leave a reply to Nefos Daeli Cancel reply